Sabtu, Maret 10, 2018

Aku Tak Suka Membaca Tapi....



Bismillah. Mengawali coretan di 2018, saya akan sharing tentang apa yang terjadi dengan kebiasaan yang akan membuat orang lain heran, well i said it's a bad behavior, i named it 'malas baca'. Mungkin ada yang berpikiran 'terus selama ini baca apa dong?', 'kalau gak baca, terus taunya dari mana?',and soon. Especially, lebih ke membaca buku kali ya, soalnya facebook, instagram, blog masih saya baca kok. See?

Okey, dan kali ini yang akan saya tekankan adalah 1. Apakah saya suka (baca)? 2. Penyebab saya gak suka? 3. Efeknya apa? 4. Adakah kejadian 'aneh' dibalik kebiasaan gak suka baca ini?. Lets see yaw.




Saya gak suka membaca. Sejak kapan? Sejak kecil saya selalu dibiasakan dengan yang namanya buku, buku dan buku. Bapak saya seorang guru yang almost everyday meminjamkan buku sekolah (perpustakaan tempat beliau mengajar). Tiap semester hampir di setiap mata pelajaran, saya selalu membeli buku penunjang belajar. Dan did you know? Im totally bored dengan buku-buku tersebut. Yang dibahas selalu materi pelajaran. Sampai di suatu saat saya minta dibelikan buku cerita, dan mereka menolak dengan alasan menghamburkan uang untuk selain kebutuhan sekolah. Sedih gak sih di saat kita penasaran dengan buku lain, malah diskakmat? :( Tiap pulang sekolah, saya mengulang-ulang materi TANPA membaca buku penunjang melainkan dari buku catatan yang notabene saya dengarkan dari guru saya, it was amazing because i can imagine what my brain n my heart feelin. Terkadang sesekali saya buka buku penunjang belajar jika ditanyakan oleh Bapak 'materi mana yang susah?'. As usual, pastilah saya menunjuk dari buku penunjang. Saya lebih sayang buku catatan dibanding buku penunjang: disampul rapi, diberi hiasan, diwarnai dan dijaga dengan sepenuh hati. Dan i always remember, buku catatan saya pasti diminta oleh guru, karena beliau akan gunakan sebagai acuan belajar khususnya ke junior saya. Alhamdulillah ya berguna juga. 


Lantas penyebabnya apa saya gak suka baca? Apa karena bosan sama buku penunjang? Oh enggak dong. Actually, orang tua saya sibuk dengan pekerjaan di kantor, dan saya banyak menghabiskan waktu bersama nenek (Alm.). Beliau tidak bisa membaca karena sedikit rabun, pun gak bisa menulis karena tangannya agak kaku. Lalu apa yang beliau terapkan dalam mendidik cucunya? Yuph, you, me or us can named it 'Story Telling'. She was a good story teller. Tiap saat bercerita: tentang kisah pahitnya, tentang manfaat tumbuhan, tentang hewan, tentang anaknya, tentang hantu hingga tentang jika beliau meninggal. Masyaallah, saya jadi rindu beliau. Setiap hari diberikan cerita, cerita dan cerita hingga saya lupa dengan membaca. Saya jadi lebih suka mendengarkan dan bercerita, bukan membaca. 


Hingga sekarang efek yang paling nyata adalah susahnya saya dalam membiasakan baca buku, apalagi berbau fiksi, susah. Saat kuliah, terkadang saya envy jika orang lain membahas buku favoritnya sedangkan saya hanya berdiam diri. Dan saya coba kembali untuk membaca, meminjam buku teman dan buku pertama berjudul 'Long Distance Relationship'. Bukunya sih bukan cerita kontinyu melainkan gabungan dari beberapa pengalaman yang hubungan jarak jauh (dulu gw juga gitu sih, makanya seneng haha). Hasilnya yahh cuma 3 atau 4 part yang dibaca, sisanya enggak. Next, buku 'Udah Putusin Aja - Ust. Felix'. Hmm memotivasi sih cuma rasanya agak berat dan malah bikin pusing kepala. Skip deh bacanya, finally cuma baca sinopsis di belakang bukunya HAHAHA. Pernah diberikan buku Dilan 1990, dibaca sampai halaman 100-an, gak tahan. Skip bukunya deh LOL. Efek nyatanya sih otak ini susah menerima bacaan apalagi berusaha how to imagine it, so hard huft


Pernahkah ada kejadian 'aneh' dari kebiasaan ini? Of course! Saya adalah orang dengan tipikal membaca cepat dengan kondisi kepepet, maka dengan sendirinya akan masuk semua yang dibaca tersebut HAHA. Di setiap melaksanakan ujian di kelas, di kampus, di mana-mana pasti gunakan jurus 'cepat jitu'. Alhamdulillah nilai selalu aman: SD juara 1 terus, SMP masuk 3 besar, SMA masuk 5 besar, kuliah lulus CUMLAUDE. Masyaallah! Sempat ada yang bertanya: bagaimana cara belajarnya, bagaimana bisa cepat tangkap, bagaimana cara memahami. Hmm simple sih, cukup niat karena Allah, dibarengi usaha 'cepat jitu' dan minta dukungan orang tua. Terus materi selama ini bagaimana, buku penunjangnya diapakan? Materi selama ini dipelajari dari catatan, dan buku penunjangnya masih tersusun rapi (dibuka sesekali saja LOL). Lantas apalagi yang 'aneh'? Kata orang sih, bisa nulis karena terbiasa membaca. But for me, tidak selamanya seperti itu. Dari story telling pun kita bisa menulis (buktinya ada di diriku sendiri hehe).


So, buat kamu yang mau menanyakan buku kesukaanku, honestly I HAVEN'T! Bukan berarti kamu gak harus baca, oh enggak dong. Kalau suka baca justru lebih bagus, dan oneday saya akan mengajarkan ke anak untuk eksplor dunia melalui buku, Insyaallah. Oiya, kalau mau berbagi cerita boleh ke saya ya, tapi dengarkan juga ceritaku. Kita saling berbagi cerita.

Thanks for reading this unmood page, kritik atau saran boleh juga sih dibagi ke saya ya, jangan yang pedas, saya gak suka pedas hehe apasi garing! And hopefully this will be useful ya. Syukron katsira 💕💕💕💕



© WAFER | Blogger Template by Enny Law