Halo, I'm Yaya. Baru saja mengalami
kejadian terburuk sepanjang masa hidup. Apalagi kalau bukan masalah percinTAIan, ups percintaan. Aku menjalin hubungan dengan seseorang yang
beberapa tahun lebih tua dibandingkan dengan umurku. Sosok yang tentunya berpengalaman
(buktinya mantannya banyak), pernah sakit hati dan kayaknya sempat meyakiti
juga, salah satu korbannya adalah aku, hehe:')
Kami menjalani hubungan tanpa kata jadian, tanpa
dia mengutarakan perasaan, justru aku yang berambisi untuk dekat dengannya, dan
akhirnya kami terjebak dalam hubungan sayang-sayangan. Almost two years, naik turun dalam
hubungan dan akhirnya kita saling hilang-hilangan. Ya, dari sayang-sayangan
lalu hilang-hilangan, lucu ya.
Aku merasa
menjadi pihak yang tersakiti. Even
sepertinya ini berawal dari ucapanku yang menurutnya (mungkin) sangat tidak
masuk akal, tapi aku selalu merasa I'm
right, what's wrong? Terhitung sudah hampir tiga pekan kami tidak saling chat.
Pernah juga kami saling menyindir, dan honestly
yang saya maksud justru ditangkap sebagai hal negatif, aku dianggap salah lagi.
Lalu aku membalas dengan seolah-olah memberi clarified tentang apa yang ia tangkap, agar apa yang saya maksud
tidak disalahartikan oleh dia. Tapi sampai saat ini saya tidak tau apakah
benar-benar ngena atau justru masih
sama persepsinya.
Kenangan kami
tidak banyak, justru semua memorable
(pengen muntah rasanya), seperti menjijikkan. Aku merasa diriku sudah tak
sebagus dahulu, why? Perbuatanku
bersimpangan dengan yang ku pelajari atau yang ku ketahui. Dan saat itu justru
akulah yang menjadi kambing hitamnya, aku yang disalahkan habis-habisan. Sedang
dia? Hanya menganggap ini biasa dan konyol. Dengan modal janji dan kata-kata
manis, jadinya mau aja aku dikibulin. Tentunya menjadi hal buruk
jika apa yang kita jalani adalah hal terbodoh dan menjijikkan. Dia merasa
sebagai korban? Coba ya kamu lihat kembali betapa hancurnya aku, perasaan dan
ragaku, adakah kau mengerti? Tidak kan???!!
Untuk beberapa
hari ini aku menangis merenungi kesedihanku, aku diacuhkan untuk beberapa hari
dan almost sebulan. Wah responsible banget ya Anda. Aku berusaha
mengingat kejahatannya yang sekiranya bisa membuatku jengkel, namun sesekali
ada saja hal positif dari dia yang masih terbayang di ingatan.
Di akun media
sosialku, namanya masih menjadi urutan pertama saat 'searching' hanya untuk mengetahui bagaimana kabarnya, apakah dia
merasakan kesakitan seperti aku. Berberapa kali aku kecewa, dia terlihat
baik-baik saja, berbahagia dengan kesibukannya, bahkan bisa ngakak sana-sini.
Aku bahkan sempat menyindir beberapa kali, berharap dia peka sedikit saja, tapi
nyatanya tidak ada tanda-tanda balasan yang ia torehkan. Betapa sakitnya aku,
dia tak memikirkan perasaanku saat ini. You're
strong, Yaya!
Bukan sesuatu
yang munafik jika saat ini seorang Yaya sedang dalam masa kegalauan, mencari
obat penawar ke sana-kemari, barangkali ada. Dan untungnya yang ke sana-kemari
hanyalah pikiranku, ragaku masih tetap tidak berpindah, tidak melampiaskan pada
hal yang aneh. Aku berusaha berdamai dengan hatiku, berusaha ikhlas atas apa
yang terjadi di hidupku, ingin mengubur semua yang menghalangi langkahku untuk
maju, ingin melupakan kesalahanku yang tidak akan pernah bisa ku kembalikan
menjadi baik di masa kemarin, dan berharap dia mendapatkan seseorang dengan
status yang jelas hingga mereka berbahagia. Jika saat ini kita sayang-sayangan
tanpa jadian dan kemudian hilang-hilangan tanpa kata putus, maka maafkanlah aku
dengan segala kekhilafanku. Semoga yang benar dariku bisa diambil sebagai hal
positif, dan hal buruk bisa kau ingat untuk dicamkan bahwa aku adalah orang
jahat yang tidak baik untuk dirimu.
Perlu kau
ketahui, Yaya sedang dalam masa pemulihan, doakan ya agar bisa segera sembuh. Spread love đź’™
Tidak ada komentar:
Posting Komentar