Bismillah💓
Ada cerita lanjutan dari Tarbiyah di tahun 2018, kali ini tentang apa yang terjadi di tahun 2019. Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan, yang mungkin menurutku ini terkesan haru dan bahagia. Cerita itu diantaranya adalah naiknya tingkat ke Marhalah Ta'rif Tsani.
Seperti pada hari biasanya, setiap ahad masih diisi dengan Tarbiyah dan kadang-kadang kami sempatkan untuk latihan Tahsin. Tahsin diajar oleh Kak Nova, dan Tarbiyah diajarkan oleh Murobbiyah kami 'Ummu Maryam'. Materi yang kami dapat juga telah tersusun rapi layaknya kurikulum pelajaran, ini yang aku suka dari Tarbiyah. Untuk materinya sendiri ada tiga pembahasan yaitu kajian utama, tazkiyatun nafs, dan hadits. Bagaimana isinya? Boleh ya tengok catatan kami, atau mau bergabung juga boleh, InsyaAllah aku bantu.
Pada bulan
Ramadhan, kami harus kehilangan salah satu anggota halaqoh kami, Mbak Ria.
Beliau harus kembali bertugas di Jawa mengikuti suaminya. Yang ku ingat saat
itu, hujan rintik-rintik, kami diundang untuk buka bersama di rumah dinasnya,
di panti dinas sosial Lepo-Lepo. Tapi saat itu aku sedang tidak berpuasa, jadi
ikut menikmati saja. By the way, makanan saat itu adalah buatan Mbak Ria
loh. Karena teman-teman akan melaksanakan sholat Tarawih, kami tidak
bisa berlama-lama di sana. Akhirnya kami hanya sharing sedikit tentang
alasan pindahnya Mbak Ria dan diakhiri dengan foto bersama. We'll miss you,
Mbak Ria.
Di malam 10
terakhir Ramadhan, pastinya teman-teman sudah tahu keutamaannya. Yuph,
beberapa dari kami telah janjian untuk melaksanaka Itikaf di Masjib Abu
Bakar, depan gerbang utama Universitas Haluoleo. Saat itu yang ku temui adalah
Kak Nuni dan Kak Dalli. Malam kedua Itikaf aku sempat menggigil di
tengah lelapnya teman-teman akhwat yang sedang tidur di masjid tersebut. Kak
Nuni memberiku minyak aroma terapi dan Alhamdulillah bisa sedikit mengurangi
hingga melanjutkan aktivitas lainnya. Kalian harus tahu betapa berartinya Itikaf
ini, tapi usahakan datangnya jangan malam ya, maksimal sebelum waktu berbuka
puasa. Kerja? Bukan alasan untuk tidak Itikaf. Alhamdulillah bisa
sejalan dengan kerjaan. Aku tak bisa full hingga malam terakhir Ramadhan, hanya
9 malam bisa mengikuti ini, alasannya aku harus pulang kampung. Well,
semoga bisa bertemu di Ramadhan selanjutnya, Aamiin.
Setelah
melaksanakan lebaran Idul Fitri bersama keluarga, setiba di Kendari aku
langsung menghubungi teman halaqoh untuk masiara (silatirahmi).
Saat itu ke rumah Kak Yani: disuguhkan banyak kue dan minuman; dibuatkan bakso handmade
original by Kak Yani; dan tentunya bertemu calon pengantin di sana, uhuy....
Selain itu, kami juga menyempatkan untuk berkunjung ke rumah Kak Wina, sekalian
melihat debay soalnya Kak Wina kan habis melahirkan. MasyaAllah,
tahun lalu kami berkunjung di sana saat Kak Wina masih singlelillah,
sekarang sudah punya anak satu, hehe luv. Belum semua rumah teman halaqoh
bisa aku kunjungi, soalnya masalah jarak dan kesempatan apalagi kan harus
kembali bekerja.
Salah satu
teman kami menikah pada bulan September lalu, Kak Nuni dan suami (Kak Rigo).
Ada yang baper tuh karena Kak Rigo melafalkan Surah Ar-Rohman di
depan Kak Nuni, MasyaAllah ya. Anyway, di acara nikahan tersebut
tidak menggunakan penyanyi panggung seperti acara biasanya, melainkan dengan nasyid,
uh mau kayak begitu juga nantinya, semoga calonku mau ya (eh calon?!).
Kami juga ikut berfoto bersama teman halaqoh, emm Kak Nuni
sepertinya terlihat tegang, mungkin tidak biasanya ku lihat dia make up se-wah
itu. Bahagia till Jannah ya Kak Nuni dan suami, doakan kami yang
masih single biar bisa taken hehe.
Dan tibalah saatnya di akhir Desember 2019, kami diumumkan bahwa akan naik tingkat (Marhalah) dari Ta'rif Awal ke Ta'rif Tsani. Pertengahan Desember, kami Dauroh di SD Wahdah selama dua hari. Materinya MasyaAllah, tentang Manhaj, Ukhuwah, dan materi lainnya. Pada hari kedua, kami menggunakan seragam persatuan (gamis dan khimar). Awalnya kami mengira akan berpisah (terpencar di halaqoh baru), ternyata tidak sama sekali, kami masih bersama dengan tambahan anggota baru. Hal yang menyedihkan adalah kami terpisah dari Murobbiyah kami, Ummu Maryam. Beliau adalah sosok yang dengan sabar mengajarkan kami ilmu agama, guru terbaik yang pernah aku dapatkan, sosok yang cerdas MasyaAllah dan juga seorang yang sederhana. Kurang lebih dua tahun aku menjadi Mutorobbi beliau, sedih jika harus berpisah namun seperti itulah keadaannya saat ini. Jazakillah Ummu Maryam, maafkan jika kami masih nakal, masih banyak salah, masih suka lupa berjamaah, masih belum punya hafalan yang baik, belum punya catatan yang rapi, dan belum punya akhlak yang baik. Saat ini, Murobbiyah kami yang baru adalah Ummu Farhan, yang pada bulan Januari akan mengajarkan kami tentang ilmu agama. Let's see bagaimana belajar dengan beliau. Ta'rif Tsani, Halaqoh Rafelina are readyyyyy! Bismillah.
![]() |
Perpisahan Mbak Ria |
![]() |
Itikaf di Masjid Abu Bakar |
![]() |
Silaturahmi Idul Fitri di rumah Kak Yani |
![]() |
Silaturahmi sambil jenguk Dabay Kak Wina |
![]() |
Nikahan Kak Nuni & Kak Rigo |
![]() |
Dauroh Ta'rif |
Sekian dulu ya cerita tentang Tarbiyah dan naik Marhalah, jangan berhenti mencari ilmu dan mengamalkan ilmu agama. Tarbiyah Sampai Mati💕
Tidak ada komentar:
Posting Komentar