Bismillah.
Hari ini tanggal 25 Maret merupakan
hari di mana tepat 3 tahun graduation day.
For me, ini adalah hari yang sangat
berharga. Karena kata Bapak, cuma dua moment
yang akan membuatnya terharu dan bahagia, yuph
saat graduation dan wedding. Di tulisan kali ini, aku akan throwback cerita dia tahun lalu. Yuk
kita mulai.
Mama dan Bapak berangkat dari Raha ke
Bandung, tiketnya aku yang pesan. Tapi dari Raha harus ke Kendari dulu hehe.
Bapak sangat degdegan karena ini pertama kali beliau ke Bandung. Empat hari
sebelum graduation, aku sudah plan orang tuaku harus sudah ada di
Bandung. Alhamdulillah semua berjalan
lancar, mereka tiba dengan selamat sampai di kosanku. Kurang lebih seminggu
mereka di Bandung untuk menemaniku yeah.
Walaupun agak jetlag, mereka bisa istrahat
di kosanku yang sederhana.
Plan di awal,
hari sebelum graduation, aku harus
mengajak orang tuaku jalan-jalan di Bandung. Ada beberapa kejadian lucu,
misalnya saat di Go-Car. Pertanyaan
kocak dari Bapak diantaranya'Kamu tidak bayar? Gratis? Bayar pakai apa?; Kamu
kenal sama supirnya? Dia tahu namamu?', oh
well Bapak belum mengerti tentang e-money
dan aplikasi online. Jadi ku
jelaskan, ini bayarnya pakai ini dan memang pesannya lewat aplikasi, driver-nya bisa tahu namaku karena memang di
aplikasi sudah tertera namaku. Bapak langsung mengerti.
Kami jalan-jalan ke masjid agung
Bandung, seru banget bisa menghabiskan waktu di alun-alun. Membuka sendal dan
duduk bercerita di rumput sintesis, mantap jiwa sih Kang Emil. Kata Bapak 'Ini
yang ada di televisi toh? Biasa ada di sinetron dan acara-acara televisi? Oh
jadi ini, bagus pemandangannya, Nak'. Ofcourse,
Pak, you're right. Pas cari makan,
Bapak dan Mama kurang suka dan kurang cocok sama makanannya, hmm. Hari pertama memang agendanya
jalan-jalan. Pulang di kosan, Bapak langsung istrahat.
![]() |
Di Alun-Alun Bandung |
Bapak merasa sangat kedinginan,
katanya beda suhu sama di Sulawesi, ya iyalah Pak. Tapi daerahku tempat tinggal
termasuk panas, waduh belum ku ajak ke puncak, kayaknya Bapak akan menggigil hehe. Makan pun Bapak kurang selera, ini
yang buatku sedih. Kadang aku pura-pura gak habiskan makanan, karena aku tau
beliau pasti memakan sisaku, begitu saja terus tiap makan. Di hari Kedua, aku
ajak Bapak dan Mama ke BEC (Bandung Electronic Center) dan BIP (Bandung Indah Plaza). Aku ajak makan dulu, masih sama nih
kejadiannya sama kayak di Go-Car,
nanya bayar pakai apa, huh Bapak deh ya nanyanya suka menggemaskan.
Bayarnya pakai e-money juga Bapak
sayang hehe. Terus ya kalau di mall kan automatically pasti ada eskalator. Bapak belum pernah naik
eskalator, beliau sangat takut. Aku dan Mama senyum sambil nahan ketawa. Kata
Bapak mau naik tangga darurat saja, haduh Pak. Bapak sudah keringat dingin gak
mau naik eskalator, tapi aku dan Mama mengajarkan caranya seperti apa. Sambil
menunjukkan orang-orang yang melewati eskalator, ku jelaskan pelan-pelan,
jangan injak yang garis kuning. Akhirnya Bapak mau, tapi benar-benar sangat
takut, mukanya merah dan badannya tegang. Bapak ya Badan saja yang kekar,
nyalinya ciut tapi hati Hello Kitty
ya Pak hehe. Aku dan Mama gak
berhenti nahan ketawa, Bapak masih tegang walaupun sudah sampai di atas. Ku
ajak Mama dan Bapak belanja, aku bilang bebas pilih apa saja. Tenang ya, aku
punya tabungan dan ku belanjakan buat mereka. Kasus naik eskalator sudah
dilewati, nah ini nih turunnya lagi yang susah, Bapak sampai ketakutan lagi dan
keringat berjatuhan. Aduh aku kuatir juga jangan sampai terjadi apa-apa sama
Bapak. Ku jelaskan lagi, dan ku genggam tangan Beliau, jangan takut, jangan
takut. Itu tadi di BIP kejadiannya. Sekarang ke BEC, rencana aku mau tunjukkan
ke Bapak kalau di sini ada banyak pilihan dan tokonya banyak bahkan pusatnya
pun ada di sini. Terus aku singgah ke salah satu outlet elektronik, ku tanya Mama dan Bapak mau beli HP apa. Bapak
dan Mama kaget, katanya gak usah beli HP. Aku paksa pilih, Alhamdulillah mereka
mau. Aku sekalian beli HP baru juga sih, soalnya HP lama udah rusak juga.
Tenang Pak Mah, Fera ada tabungan kok, semua sudah ku siapkan. Di Go-Car, Bapak semangat banget ngobrol
sama driver, aku dan Mama
senyam-senyum aja hehe.
![]() |
Maaf nih lagi foto sama Raisa depan BEC haha |
Di hari ketiga, aku rencana membeli
oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Bapak bilang cari yang gak ada eskalatornya,
akhirnya ke Pasar Baru. Di sana, Mama semangat memilih oleh-oleh, sambil
telponan sama anak-anaknya di Sulawesi. Semua anak-anaknya harus kebagian jadi agak rempong ya.
Terus ada kejadian lucu lagi nih tentang Bapak. Bapak bilang mau pergi cari
sendiri oleh-oleh, waduh kalau tersesat di Pasar Baru bagaimana ya. Akhirnya
kita hide and seek, aku sama Mama
diam-diam mengikuti Bapak. Beliau membeli pakaian olahraga, sampai 8 atau 10
lembar. Suddenly, kita ngagetin
Beliau. Aku larang bayar pakai uangnya, aku mau bayarin, aku langsung dimarahi, 'Kamu jangan belikan Bapak terus,
Bapak ini punya uang'. Aku langsung diam, di perjalanan pulang pun masih
diam-diam. Sepulang di kosan, aku sibuk main laptop, gak buka pembahasan,
rasanya mau nangis. Tapi aku juga harus ke venue
graduation untuk gladi bersih, Alhamdulillah masih disempatkan, dan ku tahu tempat duduk Mama dan
Bapak untuk besok. Pulang dari gladi, aku masih terdiam di depan Bapak.
Tiba-tiba Bapak menyapu rambutku, 'Bapak bukan larang kamu belikan Bapak, Mama
dan Bapak ke sini sudah punya persiapan, kamu kan masih belum punya kerjaan
tetap, harusnya Bapak yang belikan kamu, jangan ambil hati kata-kata Bapak di
Pasar tadi. Siapkan untuk besok wisuda, jas Bapak belum disetrika, pakaianmu
juga belum, ayo gerak-gerak'. Akhirnya aku merasa sedih lagi. Tapi setelah itu
aku semangat menyiapkan segalanya buat besok, termasuk tutorial make up, karena
aku gak menyewa MUA.
Keesokan harinya, subuh-subuh Bapak
sudah bangun dan segera mandi. Tapi aku dan Mama masih dandan, akhirnya Bapak
kembali tidur, Bapak kocak deh, sabar ya Pak. Setelah semua ready, aku janjian sama Wiwik, teman
sedaerahku yang juga wisuda saat itu. Kami bertujuh berjalan kaki ke kampus. Kami
sempatkan untuk berforo sejenak sebelum masuk venue. Aku menyerahkan undangan
ke Bapak dan Mama, karena saat itu Bapak dan Mama duduk di tempat khusus orang
tua yang anaknya cumlaude jadi
undangannya beda hehe. Mereka segera
memasuki TUCH (Telkom University Convention Hall), sedangkan aku harus baris dulu di
luar sebelum masuk ke TUCH.
Ketika memasuki TUCH, melewati red carpet, di-shoot dilayar yang ada muka kami di barisan, dan diiringi irama
yang menyenangkan dan penuh semangat. Sudah ku lihat Bapak dan Mama berdiri di
sayap kiri. Ku lihat ekspresi Bapak yang sangat bahagia, mukanya merah, dan
sesekali menyapu matanya, ku tahu beliau terharu dan menangis melihatku memakai
toga ini. Mama dan Bapak melambaikan tangan kepadaku, ku berikan 'kiss jauh' buat mereka. Aku ikut terharu
dan menahan air mataku, aku gak mau make up luntur hehe bercanda ya. Setelah
namaku dipanggil ke depan, Mama dan Bapak membaca profil wisudawati yang berisi
pesanku di layar besar, setelah ku turun dari tangga Bapak berdiri sendiri dan
memberikan dua jempol kepadaku. Untuk wisudawan yang cumlaude, disediakan bunga untuk diberikan ke orang tua, aku
mengambil bunga tersebut. Setelah acara hampir selesai, kami dipersilahkan
memberikan bunga tersebut ke orang tua. Dengan segera aku menuju ke tempat
duduk Mama dan Bapak, ku berikan bunga tersebut, ku peluk mereka dan aku
menangis bahagia sambil berterima kasih kepada mereka berdua. Kata Bapak
'Anakku hebat, terima kasih, Nak', MasyaAllah bahagianya membawa mereka ke
Bandung dengan rasa bangga yang dirasakan keduanyakeduanya terhadapku. I did it, Ma, Pak, I love you.
![]() |
Foto bareng Keluarga SEARCH Telkom University |
![]() |
Foto Bareng Keluarga KPM Telkom University |
Drama graduation day belum berhenti, setelah keluar dari TUCH, ternyata
banyak teman-teman yang menyambutku dan memberikan selamat berupa kado dan
bunga, MasyaAllah. Untungnya dari awal sebelum berangkat aku sudah minta Mama
membawa kresek hitam (bukan karena geer
bakalan dikasih banyak hadiah, tapi memang buat persiapan aja ya kan), dan
memang sangat berguna bahkan masih kewalahan memegang hadiah-hadiah tersebut.
Mama dan Bapak bingung kok temanku banyak sekali, Beliau gak menyangka banyak
hadiah dan ajakan foto bareng. Aku gak tega melihat Mama dan Bapak berdiri
memegang banyak hadiah, mungkin mereka capek juga, akhirnya aku mengajak mereka
berdua ke dalam gedung fakultas. Ku puas-puaskan foto sana-sini bersama
teman-teman, lalu menemui orang tuaku di dalam gedung fakultas. Ternyata di
dalam gedung tersebut masih banyak teman-teman yang ku temui, foto lagi deh.
Bapak sudah kelaparan sepertinya, mukanya murung, tapi Mama masih enjoy sih. Alhamdulillah, setelah semua
drama selesai, kami pun pulang ke kosan. Aku singgah membeli makan siang untuk
Mama dan Bapak. Hadiah belum ku buka dan bunga-bunga ku letakkan secara random di sudut kamar. Setelah makan,
Mama dan Bapak istrahat yuph tidur siang, mereka sangat kelelahan. Padahal
rencananya aku mau ke photo studio,
tapi gak tega bangunin mereka, jadinya pending
dulu photo studio.
Aku mulai menyusun bunga ke dalam ember yang sudah berisi air, biar bunganya
tetap segar. Membuka hadiah satu per satu yang MasyaAllah, ku baca juga satu
persatu wish dari mereka, Alhamdulillah banyak yang mendoakan. Terima kasih
teman-teman, semoga Allah membalas kebaikan kalian semua.
![]() |
Teman seperjuangan sedaerah, Wiwik |
![]() |
Foto Jadi Anak Tunggal hehe |
Keesokan harinya, kami diajak makan
siang bersama di kosan Wiwik. Setelah makan bersama, Mama dan Bapak ku minta
bersiap-siap untuk foto studio, make up
lagi hmm. Banyak kejadian lucu di studio tersebut. Bapak ketawa mulu karena
katanya belum pernah diarahkan gaya berfoto oleh fotografer, beliau gak
berhenti ketawa Ya Allah lucu sekali Bapak. Setelah memilih foto, aku mengajak
Bapak dan Mama untuk Photo Box. Ini first time mereka masuk Photo Box, Bapak
kembali ngakak dan gak berhenti ketawa, Mama juga ikutan merasa lucu. Entah apa
yang membuat Bapak lucu, tapi saya bahagia liat Mama dan Bapak ketawa lepas
seperti itu. Setelah foto studio, kami mengganti pakaian, dan memang sudah bawa
pakaian ganti dari kosan. Next, kami
melanjutkan perjalanan ke gedung sate, sayang banget saat itu kondisinya gerimis
jadi gak bisa lama-lama.
![]() |
Photo Box tapi kocak hahaha |
Aku merasa seperti anak tunggal saat
ada Mama dan Bapak di Bandung. Tapi Mama dan Bapak gak bisa lama-lama, karena
cuti hanya seminggu. Mama juga sudah kangen degan anak-anaknya yang lain, dan
Bapak sudah merindukan murid-muridnya (Bapak memang sangat care sama anak muridnya di sekolah). Di hari berikutnya, mereka
memutuskan untuk stay di kosan saja sambil menghabiskan banyak cerita denganku.
Mereka pun membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang ke Raha.
Hingga saatnya aku menemani Mama dan
Bapak di terminal Bus Primajasa. Banyak pesan-pesan Mama dan Bapak sebelum
berangkat ke Jakarta. Saat itu aku menitipkan tas ke Bapak karena aku mau ke
toilet. Ternyata diam-diam Bapak menitipkan uang di tasku yang paling dalam
dengan dibungkus kertas tanpa sepengetahuanku. Dan sebelum naik ke Bus, Bapak
memberikan uang padaku, padahal sudah ku tolak. Mereka pun melanjutkan
perjalanan dan aku kembali ke kosan. Setiba di kosan, aku sarapan nasi kuning
dan berdiam diri untuk menenangkan pikiran. Rasanya belum menerima kenyataan
kalau Mama dan Bapak sudah balik ke Sulawesi. Aku memeriksa tas dan ku dapati
lembaran uang merah di tas, aku langsung menelpon Mama dan Bapak tapi mereka
tidak menjawabnya. Aku langsung menangis, aku gak nyangka menerima uang
sebanyak itu dari orang tuaku. Ketika sore hari, Mama dan Bapak mengabari kalau
mereka sudah di Kendari. Mereka berterima kasih kepadaku yang tak pernah
menyusahkan mereka selama di Bandung, katanya uang di tas untuk membeli
keperluan biar betah di tempat kerja. Ya Allah terima kasih Mama dan Bapak, I love you.
![]() |
Sedih harus LDR sama Mama dan Bapak :') |
Itulah sedikit cerita selama Mama dan Bapak menghadiri graduation di Bandung. Aku sangat
bersyukur memiliki orang tua yang sederhana dan aku tidak pernah malu dengan
mereka yang 'kudet, kampungan, atau katro'. Saya malah bersyukur mereka terus
menyayangi, mendukung dan mendoakan hingga sekarang. Semoga orang tua kita
selalu dilindungi oleh Allah, diberikan kesehatan dan umur yang panjang dan
kita bisa terus membahagiakan mereka di dunia dan akhirat kelak. Dan terakhir,
tugasku untuk membuat Bapak terharu belum selesai kan ya? Doakan aku biar bisa
membuat Bapak terharu di hari spesialku nanti, yuph in My Wedding Day. Anyway, terima kasih juga buat kalian yang sudah
menyempatkan waktu untuk membaca tulisan ini. See you in next stories. Jazakallah Khairanđź’™
Tidak ada komentar:
Posting Komentar