Di saat libur lebaran, aku memanfaatkan waktu untuk libur kerja dan pulang ke kampung halaman bertemu keluarga. Selain bertemu keluarga, aku pun menyempatkan untuk berkunjung ke tempat wisata. Alhamdulillah ada ajakan dari keluarga ayahku untuk jalan ke permandian. Kami sekeluarga berkunjung ke permandian tersebut, mengambil beberapa gambar, selfie, wefie dan lain sebagainya. Ikutan bercanda juga sama keluarga, melihat pemandangan yang indah, dan tentunya permandiannya ramai oleh pengunjung yang beragam aktivitas.
Saat itu aku bertemu dengan Zizi, ponakanku (anak dari Bibi Anis), kisaran umur 8 tahunan. Kami bermain berdua, ia tampak malu-malu saat itu, mungkin karena terakhir ketemu saat 2013 dan Zizi makin cantik dan makin aktif. Tak lama setelah bermain, Zizi pun kembali ke mamanya (Bibi Anis). Setelah makan siang, tiba-tiba Zizi menghampiriku, menarik tanganku, dan berkata 'Kakak, ada kakak sepupuku yang mau kenalan'. Aku langsung tersenyum dan mengajaknya bercanda 'Zizi, jangan bercanda, dek! Kakak mau pulang nih'. Aku tidak terlalu menghiraukannya karena menurutku tidak akan ada cowok yang mengajakmu kenalan lewat seorang anak kecil. Well, aku bersama keluarga langsung balik ke rumah, karena waktu sudah terlalu siang dan akan menuju sore.
Keesokan paginya, aku mendapat ajakan dari tetangga untuk berkunjung ke sebuah danau terkenal dan hits. Dengan penuh semangat, aku dan adikku Lili langsung bergegas, dan langsung ke rumah tetangga untuk berkumpul sembari menunggu mobil jemputan. Saat itu Lili melupakan sesuatu di rumah, dan ia pun balik ke rumah (jarang rumah tidak terlalu jauh dari rumah tetangga tempat kami berkumpul). Saat kembali ke rumah tetangga, Lili dengan tergesa-gesa memberitahuku bahwa Ibuku ditelpon oleh Bibi Anis. Ibu melarangku berangkat karena cowok yang dimaksud oleh Zizi kemarin akan datang ke rumah untuk bertemu denganku. Aku tak menghiraukannya, karena aku butuh refreshing bukan butuh cowok.
Selama perjalanan ke danau hits tersebut, Ibu selalu menelponku. Tumben sekali Ibu menanyakanku jam berapa akan pulang ke rumah. Almost tiap 1 jam Ibu selalu menelponku, aku nanya 'Emang kenapa Bu dari tadi nelpon mulu?'; 'Itu, nak. Ada yang mau ke rumah, kenalan sama kamu, cepat pulang ya sayang', kata Ibuku. Aku pulang sekitaran pukul 17.30 dan baru sampai di rumah, Ibu menyuruhku mandi, ganti baju, dan dandan yang cantik. Actually, aku capek saat itu karena memang jalan dari jam 8 pagi, ditambah dengan perjalanan jauh, kondisi jalan yang jelek, membuat badanku serasa remuk. But, aku tetap nurutin kemauan Ibu.
Saya sudah dandan tipis-tipis, menggunakan gamis hitam bercorak butterfly, menunggu kedatangan cowok tersebut. Dan ternyata datangnya lama banget. Karena malas menunggu, akhirnya aku ke tetangga sebelah untuk silaturahmi. Yuph ke rumah sahabatku, teman kecilku hingga sekarang, her name is Ismi but i called her Ithong. Saat asyik ngobrol, tiba-tiba adikku memanggilku pulang karena cowok tersebut sudah datang ke rumah. Mulailah berdebar-debar jantungku, siapa cowok itu, apa maksud kedatangannya, apakah aku yang menjadi tujuannya dan beragam pertanyaan lain. Huft.
Oh ini orangnya ya, ternyata dia seorang polisi. Namanya Ricky, ayahnya saudara kandung dengan Papahnya Zizi (suami Bibi Anis), dia tinggal di Bali, mamahnya orang Jawa dan ayahnya orang Sulawesi. Dia ke rumah ditemani oleh Bibi Anis, yuph Bibiku yang gaul. Terlihat malu-malu, sampai akhirnya Bibi Anis nanya ke Ricky 'Yang mana yang kamu maksud di permandian kemarin?'. Ricky menunjuk diriku, OMG, kok aku sih? Emang aku secantik apa, kok targetnya aku HAHAHA. Dan why saat itu dia menggunakan kaos hitam, samaan dengan diriku. Setelah ngobrol, akhirnya dia pamit dan senyum kepadaku. Ahh malunya.
Selang beberapa hari setelah ia datang, muncullah SMS dari nomor baru, dan ternyata itu adalah Ricky. Hmm pasti dia dapat nomor HPku dari Bi Anis hehe. Berlanjutlah komunikasi kami hingga saat ia di Bali kami masih lancar komunikasi, dari Line hingga ke Whatsapp. Kami saling bertukar informasi, sepertinya dia tertarik dan menyatakan suka padaku. Tapi tidak dengan diriku, aku menganggap seperti teman biasa karena aku belum tahu seperti apa dirinya. Dan setelah membaca kepribadiannya, ada beberapa hal yang membuatku kurang nyaman. Memang kami terpaut perbedaan usia hingga 3 tahun, wah aku masih ragu untuk masalah ini.
Dia berkata akan main ke Sulawesi saat diizinkan untuk cuti, tapi aku masih terkesan biasa. Tidak jarang dia memuji fotoku saat aku update di Instagram atau di WA. Dan akhir-akhir ini kami jarang komunikasi bahkan sudah tidak lagi. Semoga ia selalu sehat dan kelak bisa berjodoh dengan wanita pilihan Allah dan sesuai dengan pilihannya juga.
Terima kasih telah berkunjung ke rumahku, wahai Pangeran Bali. I hope you always be a good man for yourself and for your family. Senang berkenalan denganmu.
![]() |
Smileyyy |
Sekian #CeritaDara ❣️ Thanks for reading this💕
Tidak ada komentar:
Posting Komentar