Selasa, Mei 15, 2018

#SelfReminder DONTs and DOs For Ramadhan


Bismillah. Sambil menunggu hasil sidang Isbat penetapan 1 Ramadhan, i want to share beberapa hal tentang apa yang harus dilakukan/diusahakan dan ditinggalkan/dihindari selama bulan Ramadhan. Kita semua tentu paham betul keutamaan bulan Ramadhan ini sangaaaat banyak, salah satunya limpahan pahala yang buaanyaaakk jika kita beribadah dan berbuat kebaikan. Pun jangan lupa ada ganjaran yang buanyaaakk juga kalau kita berbuat dosa. Di sini, aku memposisikan diri sebagai manusia biasa yang haus akan pahala dan berusaha menghindari dosa, bukan untuk menggurui atau menasehati karena sejatinya aku pun masih nakal. Tapi gak ada salahnya kita mencoba kan? Oke, lets see what the DONTs and DOs
Bahas DONTs dulu ya, karena sepertinya banyak hal yang harus kita hindari atau seenggaknya kita kurangi aktivitasnya nih.
Ghibah.
Yuph, hindari membicarakan orang lain terutama mengenai keburukan, karena bisa jadi semuanya adalah bagian dari fitnah. Banyak yang suka makan ini dan makan itu tapi mereka lebih senang makan 'bangkai' saudaranya sendiri, melalui ghibah ini.
Mata Jelalatan.
Bisa jadi saat kita berangkat kantor/kuliah/sekolah, kita menemukan hal aneh yang bisa membawa pikiran negatif dan merusak hati kita. Misal: lihat cowok ganteng or cewek cantik, lihat yang pacaran, lihat barang bagus, lihat makanan, lihat/nonton gosip dan lain-lain yang bisa mengundang syahwat atau menimbulkan negative thinking.
Komunikasi yang tidak baik.
Jika sebelum Ramadhan, kita biasa menyebutkan atau mengucapkan kata-kata kasar dan tidak baik, entah itu ke teman, saudara dan siapapun itu, maka sebaiknya kita hindari dan kurangi. Kebanyang kan kalau semisal kita ucapkan kata kasar sekali saja bisa bernilai puluhan hingga ratusan kali dosa :(
Bertengkar.
Terkadang aku bertikai dengan beberapa orang, entah itu rekan kerja atau saudara sendiri. Kali ini aku akan berusaha menghindari itu, jangan memulai keributan atau terpancing dengan pertengkaran. Langsung cari solusi dan damaikan saat itu juga.
Genit, Pecicilan, Cerewet, Bawel.
Aku bekerja di perusahaan yang mayoritas laki-laki, dan almost everyday aku suka bercanda atau bahkan sesekali mengganggu mereka. Pun terkadang mereka menjailiku dan aku merespon jail. Kali ini harus dikurangi, bagaimana pun caranya.
Update ibadah.
Usahakan untuk tidak update saat kamu ngaji, foto lagi sedekah, sedang bermajlis, atau hal lain yang bsia menimbulkan riya. Riya itu ibarat semut hitam di atas batu hitam dan dilihat pada malam hari + dilihat pake kaca mata hitam hehe, tidak nampak tapi dia ada. Be careful ya, tapi semua tergantung niat. Perbaiki niat kita ya:)
Dengar Nyanyian/Musik/Lagu.
Sepertinya aku pun akan sedikit susah, tapi apa salahnya kita kurangi kan? Terlebih lagi nyanyian yang kandungan liriknya bisa mengundang pemikiran yang negatif seperti perpecahan, seksualitas, dan fitnah. Aku gak akan membahas musik itu haram atau diperbolehkan, bukan di sini ranahnya. Kita berusaha kurangi saja ya.
Pegang HP terlalu sering.
Nah ini juga akan berat, mengingat sebagian dari kita sudah terbiasa dengan gadget everytime and everywhere. Di sini aku berusaha menggunakan HP di saat benar-benar urgent, bahkan social media seperti Facebook, Instagram, Twitter akan saya buka di saat lagi kekenyangan HAHAHA, sedang berusaha komitmen nih, doakan ya :) Jangan tanya tentang urusan kerjaan, oh itu akan lebih profesional karena aku menggunakan Telegram dan itu sangat perlu tapi selama office hour saja.
Bikin kue di akhir Ramadhan.
Ini sepertinya almost ciwik-ciwik sibuk mempersiapkan kue lebaran di akhir Ramadhan, padahal di akhir Ramadhan itu adalah saat-saat di mana ibadah kita harus makin naik bukan malah menurun karena buat kue. Buat kuenya nanti pertengahan puasa saja ya, diatur saja jadwalnya. FYI, aku kayaknya gak ikut berpartisipasi di kue-kuean karena lagi kerja juga selama Ramadhan.
Mungkin masih banyak hal yang harus kita hindari atau kurangi, ini sih based on my version dan based on experience and knowledge. Barangkali dari teman-teman ada yang punya cara menghindari hal-hal negatif selama Bulan Ramadhan yaa itu lebih bagus lagi.
Kalau sebelumnya bahas DONTs, selanjutnya DOs. Sekarang aku mau bahas apa yang seharusnya atau diupayakan untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan.
Puasa karena niat ibadah.
Ini hal kecil tapi penentu ibadah kita lho, karena semua berawal dari niat. Jangan karena ikut-ikutan, toh kita gak perlu latihan lagi kan buat menjalankan puasa?! Ayo perbaiki niat kita.
Menambah beberapa sholat sunnah.
Beberapa dari kita tentu belajar yang mana sholat wajib dan sholat sunnah. Sholat wajib ya wajib (5 waktu) hehe, dikerjakan mendapat pahala, gak dikerjakan yang dapat dosa tentunya. Banyak sekali sholat sunnah yang bisa kita kerjakan, edisi merebut pahala sebanyak-banyaknya nih. Jika di hari biasa kita masih malas sholat Dhuha, ayo sempatkan 4 raka'at (2 kali salam) di waktu Dhuha; sholat sunnah sebelum dan/atau sesudah sholat wajibnya dikerjakan; sholat tarawih dan witirnya jangan ketinggalan; jika sempat untuk sholat Layl dan Tahajud lebih bagus. Pokoknya guanakn sholat sunnahnya dengan baik dan penuh semangat.
Menargetkan khataman Al-Qur'an.
Ini adalah hal yang paling aku rindukan di saat Ramadhan. Berlomba-lomba dalam khatam Al-Qur'an, bisa sekali, dua kali, bahkan tiga kali atau mungkin lebih. Ahh serunya 💕 Udah tau tips triknya seperti apa kan? Di-searching aja, banyak kok. Semoga Ramadhan ini lebih semangat mengajinya biar target terpenuhi. Gak usah share ke social media-mu kalau kamu udah juz berapa atau udah khatam berapa kali, gak usah!
Sedekah.
Banyak wadah untuk sedekah: banyak anak yatim/piatu yang membutuhkan uluran tanganmu; banyak masjid yang sedang membutuhkan dana renovasi atau pembangunan; sedekah ke saudara yang membutuhkan; dan banyak hal yang membutuhkan bantuanmu. Karena hartamu bukan sepenuhnya milikmu, ada hak orang lain di situ.
Ikuti Majelis Ilmu.
Ini gak pernah aku ikuti di Ramadhan sebelumnya, berhubung aku belum mengetahui keutamaannya dan saat itu disibukkan dengan urusan dunia selama di Bandung. Nah, jika sebelumnya hanya lewat social media, ada baiknya kita ikut yang langsung bertemu/mendengar Ustadz/Ustadzahnya. Insyaallah malaikat menjaga kita dan turut mendoakan kita saat bermajlis ilmu. Insyaallah saat Ramadhan nanti akan bertebaran di mana-mana kok. Aku biasanya seminggu sekali ada kegiatan Majelis Ilmu bersama halaqoh Rafelina yang isinya para karyawati dan mommy2 hehe. Semoga nanti kita bisa menyempatkan diri dan waktu, semangat para pencari ilmu.
Menjaga Wudhu.
Jika kita belum terbiasa menjaga wudhu, usahakan setiap mencuci tangan/kaki sekalian aja dengan wudhu. Memang di hari biasa aku selalu 'gagal' menjaga wudhu, beda dengan saudariku yang menjaganya dengan baik. Tau kan hal-hal yang membatalkan wudhu kita? Nah, jangan bosan berwudhu. Bahkan saat akan tidur, yabg biasanya jarang wudhu, usahakan every night sempatkan wudhu ya.
Perbanyak dzikir, istighfar, memuji-Nya.
Jika kita berdzikir hanya saat selesai sholat, tingkatkan lagi kebiasaan berdzikir kita, misal dzikir pagi dan petang, dzikir sebelum tidur, perbanyak istighfar yang menjadi penggugur dosa sebelumnya. Biasakan memuji-Nya, misal mengucapkan Masyaallah pada sesuatu yang indah. Jangan berhenti berusaha, Insyaallah bisa:)
Perbaiki dan Perbanyak Hafalan.
Kalau lagu saja bisa dihafal, bagaimana dengan Surah Al-Qur'an(?) Boleh dicicil, boleh full, semampu kita saja. Aku pun untuk menghafal surah masih susah kok, kan lagi berusaha hehe.
Dengar murottal Qur'an dan ceramah.
Ini jarang banget di hari biasa, untung-untungan bisa stay di satu ceramah yutub hehe. Kali ini bolehlah disempatkan, bagus kok buat nambah ilmu. Dengar murottal juga bisa memperbaiki hafalan kita, semoga makin baik ya:)
Menyediakan hidangan berbuka.
Waktu dulu masih puasa di rumah, sering masak buat hidangan berbuka puasa. Semenjak jauh dari orang tua dan sibuk kerja, jangan kan masak, cari makanan buat buka puasa saja agak susah. Semoga tahun ini bisa disempatkan untuk masak dan berbagi, semangat ladies!!
Sepertinya masih banyak hal yang bernilai pahala dan bisa kita raih di bulan Ramadhan. Terlebih lagi ada malam Lailatul Qadr di malam ganjil di akhir Ramadhan yang harus kita pergunakan dengan sebaik-baiknya. Semoga kita bisa melaksanakan puasa dengan lancar dan khusyuk di tahun ini ya, aamiin. Tetap semangat untuk saling berbagi dan mengingatkan. Sekalipun belum baik, kita masih punya kesempatan untuk berbagi ilmu.
Jangan sia-siakan Ramadhan penuh berkah hingga hari yang Fitri tiba 😊
Jazakumullah khoir💕

Senin, Mei 14, 2018

#CeritaDara - Bertemu Pangeran Bali

         I will introduce my self to you, my name is Darwanti Priscillia. You can call me Dara. Kali ini aku akan bercerita tentang pengalaman bertemu 'Pangeran Bali' di suatu permandian di Sulawesi Tenggara. Mulai dari perkenalan secara tiba-tiba hingga komunikasi yang sudah tak pernah lagi. Sekilas cerita tapi memberi makna.
         Di saat libur lebaran, aku memanfaatkan waktu untuk libur kerja dan pulang ke kampung halaman bertemu keluarga. Selain bertemu keluarga, aku pun menyempatkan untuk berkunjung ke tempat wisata. Alhamdulillah ada ajakan dari keluarga ayahku untuk jalan ke permandian. Kami sekeluarga berkunjung ke permandian tersebut, mengambil beberapa gambar, selfie, wefie dan lain sebagainya. Ikutan bercanda juga sama keluarga, melihat pemandangan yang indah, dan tentunya permandiannya ramai oleh pengunjung yang beragam aktivitas.
         Saat itu aku bertemu dengan Zizi, ponakanku (anak dari Bibi Anis), kisaran umur 8 tahunan. Kami bermain berdua, ia tampak malu-malu saat itu, mungkin karena terakhir ketemu saat 2013 dan Zizi makin cantik dan makin aktif. Tak lama setelah bermain, Zizi pun kembali ke mamanya (Bibi Anis). Setelah makan siang, tiba-tiba Zizi menghampiriku, menarik tanganku, dan berkata 'Kakak, ada kakak sepupuku yang mau kenalan'. Aku langsung tersenyum dan mengajaknya bercanda 'Zizi, jangan bercanda, dek! Kakak mau pulang nih'. Aku tidak terlalu menghiraukannya karena menurutku tidak akan ada cowok yang mengajakmu kenalan lewat seorang anak kecil. Well, aku bersama keluarga langsung balik ke rumah, karena waktu sudah terlalu siang dan akan menuju sore.
         Keesokan paginya, aku mendapat ajakan dari tetangga untuk berkunjung ke sebuah danau terkenal dan hits. Dengan penuh semangat, aku dan adikku Lili langsung bergegas, dan langsung ke rumah tetangga untuk berkumpul sembari menunggu mobil jemputan. Saat itu Lili melupakan sesuatu di rumah, dan ia pun balik ke rumah (jarang rumah tidak terlalu jauh dari rumah tetangga tempat kami berkumpul). Saat kembali ke rumah tetangga, Lili dengan tergesa-gesa memberitahuku bahwa Ibuku ditelpon oleh Bibi Anis. Ibu melarangku berangkat karena cowok yang dimaksud oleh Zizi kemarin akan datang ke rumah untuk bertemu denganku. Aku tak menghiraukannya, karena aku butuh refreshing bukan butuh cowok.
        Selama perjalanan ke danau hits tersebut, Ibu selalu menelponku. Tumben sekali Ibu menanyakanku jam berapa akan pulang ke rumah. Almost tiap 1 jam Ibu selalu menelponku, aku nanya 'Emang kenapa Bu dari tadi nelpon mulu?'; 'Itu, nak. Ada yang mau ke rumah, kenalan sama kamu, cepat pulang ya sayang', kata Ibuku. Aku pulang sekitaran pukul 17.30 dan baru sampai di rumah, Ibu menyuruhku mandi, ganti baju, dan dandan yang cantik. Actually, aku capek saat itu karena memang jalan dari jam 8 pagi, ditambah dengan perjalanan jauh, kondisi jalan yang jelek, membuat badanku serasa remuk. But, aku tetap nurutin kemauan Ibu.
         Saya sudah dandan tipis-tipis, menggunakan gamis hitam bercorak butterfly, menunggu kedatangan cowok tersebut. Dan ternyata datangnya lama banget. Karena malas menunggu, akhirnya aku ke tetangga sebelah untuk silaturahmi. Yuph ke rumah sahabatku, teman kecilku hingga sekarang, her name is Ismi but i called her Ithong. Saat asyik ngobrol, tiba-tiba adikku memanggilku pulang karena cowok tersebut sudah datang ke rumah. Mulailah berdebar-debar jantungku, siapa cowok itu, apa maksud kedatangannya, apakah aku yang menjadi tujuannya dan beragam pertanyaan lain. Huft.
         Oh ini orangnya ya, ternyata dia seorang polisi. Namanya Ricky, ayahnya saudara kandung dengan Papahnya Zizi (suami Bibi Anis), dia tinggal di Bali, mamahnya orang Jawa dan ayahnya orang Sulawesi. Dia ke rumah ditemani oleh Bibi Anis, yuph Bibiku yang gaul. Terlihat malu-malu, sampai akhirnya Bibi Anis nanya ke Ricky 'Yang mana yang kamu maksud di permandian kemarin?'. Ricky menunjuk diriku, OMG,  kok aku sih? Emang aku secantik apa, kok targetnya aku HAHAHA. Dan why saat itu dia menggunakan kaos hitam, samaan dengan diriku. Setelah ngobrol, akhirnya dia pamit dan senyum kepadaku. Ahh malunya.
         Selang beberapa hari setelah ia datang, muncullah SMS dari nomor baru, dan ternyata itu adalah Ricky. Hmm pasti dia dapat nomor HPku dari Bi Anis hehe. Berlanjutlah komunikasi kami hingga saat ia di Bali kami masih lancar komunikasi, dari Line hingga ke Whatsapp. Kami saling bertukar informasi, sepertinya dia tertarik dan menyatakan suka padaku. Tapi tidak dengan diriku, aku menganggap seperti teman biasa karena aku belum tahu seperti apa dirinya. Dan setelah membaca kepribadiannya, ada beberapa hal yang membuatku kurang nyaman. Memang kami terpaut perbedaan usia hingga 3 tahun, wah aku masih ragu untuk masalah ini.
          Dia berkata akan main ke Sulawesi saat diizinkan untuk cuti, tapi aku masih terkesan biasa. Tidak jarang dia memuji fotoku saat aku update di Instagram atau di WA. Dan akhir-akhir ini kami jarang komunikasi bahkan sudah tidak lagi. Semoga ia selalu sehat dan kelak bisa berjodoh dengan wanita pilihan Allah dan sesuai dengan pilihannya juga.
          Terima kasih telah berkunjung ke rumahku, wahai Pangeran Bali. I hope you always be a good man for yourself and for your family. Senang berkenalan denganmu.

Smileyyy
 
Sekian #CeritaDara Thanks for reading this💕


© WAFER | Blogger Template by Enny Law