Minggu, Januari 09, 2022

Happy 1st Wedding Anniversaryđź’™

Bismillah đź’™
 
Menikah.... Memulai hidup baru bersama pasangan yang menyempurnakan separuh agama. Tentu keputusan besar menentukan siapa yang akan menjadi pendamping hidup kita, yang bersedia menerima jiwa dan raga, bersedia menerima kekurangan dan kelebihan (kalau ada hehe), juga menerima segala masa lalu kita, dan beberapa hal urgent lainnya yang tak terduga adanya. Kali ini saya akan mengungkapkan perasaan di hari spesial yaitu setahun pernikahan bersama teman sehidup sesurgaku (aamiin), he's Mr. Andri Alam Mauna.

Dear Mr. Andri.... Ingat gak setahun lalu, kamu mengucapkan janji untuk meminangku di hadapan orang tua, keluarga dan banyak orang?! Ingat gak setahun lalu, kita berdua duduk di kursi pengantin sambil menyapa tamu yang datang ke resepsi kita?! Ingat gak setahun lalu kita saling suap-suapan makanan di depan orang tua kita?! Lucu ya kalau diingat hehe. Moment sakral yang tidak pernah kita duga akan terjadi di tanggal 9 Januari 2021, semua karena takdir Allah yang telah menjadikan kita 'jodoh'.

Banyak hal yang kita alami di awal-awal pernikahan, yang menurutku ini 'berat'. Menyatukan dua pemikiran, dua hati, dua kepribadian yang berbeda, menjadikan kita sempat 'cekcok' di awal pernikahan. Yang saya lakukan hanya nangis, dalam hati saya selalu bertanya "Apa ini yang dibilang menikah itu manis? Kenapa yang ku rasakan justru berbeda?". Namun, perlahan-lahan lelaki yang bernama Mr. Andri ini berusaha menenangkan perasaanku, menyenangkan pemikiranku dengan berbagai caranya yang buat saya speechless. He's amazing!

Banyak hal yang gak saya ketahui justru membuatku banyak belajar dari dirinya, ya, suamiku. Dari yang awalnya waktu gadis jarang masak, setelah nikah bisa masak beberapa masakan sekaligus; yang awalnya jarang bersih-bersih, setelah nikah bisa rapi dan bersih; yang awalnya mencuci hanya pakaian sendiri, setelah nikah bisa mencuci pakaian berdua; dan masih banyak perubahan lain, everyday is challenging. Tentu, saya tidak selalu kerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri, ada suami yang lebih banyak ambil bagian hehe, he's so talented, MasyaAllah đź’™
 
Sebulan nikah, belum ada tanda 'telat', sampai 3 bulan nikah Alhamdulillah Allah beri kepercayaan di bulan Ramadhan kandungan sudah 4 minggu. Ingat banget, pas test pack subuh jam 3, diam-diam ke toilet dan taraaaaa Alhamdulillah garis dua. Yang mengejutkan lagi, keluar toilet kaget ada suami yang nungguin sambil selimutin diri, ku kira makhluk apa begitu hehe. Akhirnya, kami memberi kabar baik ini ke keluarga di Raha dan di Tampo. MasyaAllah, semua mendoakan kebaikan untuk janin kami.
 
Selama 9 bulan lebih, saya tidak pernah post tentang pregnancy. Suami melarang keras post ke media sosial, dia ingin menjaga janinku dengan cara ini. Walaupun rasanya ingin berbagi kebahagiaan saat hamil ke teman-teman, tapi ingat amanah dari suami, Alhamdulillah bisa menjalankan amanah tersebut hingga brojol . Sampai akhirnya bulan Desember anak kami lahir, putra pertama kami yang bernama Uwais Nur Andri. Buah cinta kami berdua di pernikahan ini, MasyaAllah janin yang ku kandung selama ini, kini ada di depanku. Menjadikanku pribadi yang baru, yang berusaha kuat menjadi yang terbaik untuk anakku, Uwais. Semoga Allah mudahkan perjuangan baruku sebagai ibu. Yass, I'm Ummu Uwaisđź’™



Alhamdulillah, MasyaAllah Tabarakallah setahun sudah menjalani kehidupan bersama suami, menapak seni dalam berumah tangga, naik turun menghadapi nikmat dan cobaan, berharap kita menjalani kehidupan rumah tangga bukan hanya di dunia tetapi juga di surga akhirat kelak, Allahumma aamiin. Kini ada Uwais yang menjadi penguat perjuangan rumah tangga ini, Insyaallah kita bisa dan semoga Allah menjaga anak kita, allahumma aamiin.

Happy 1st Wedding Anniversary, Suamikuđź’™ I love you, Bapak Uwais đź’™

Kamis, April 23, 2020

We Welcome You, Ramadhanđź–¤





Bismillah

Heyoo fren~

Pertama-tama aku mau ngucapin syukur yang teramat sangat kepada Allah SWT, Dia mempertemukan kita semua dengan Ramadhan tahun ini. Alhamdulillah wasyukurillah. Jujur aku bingung mau nyusun plan seperti apa Ramadhan kali ini, rasanya sedih. Keadaannya sudah tidak lagi sama, situasi dan kondisi yang akan berbeda. Kita semua tahu bahwa kita sedang dalam kondisi yang tidak baik, dunia pun lagi tidak sehat, yuph wabah covid-19 yang mengancam di mana-mana. Kita semua mengikuti anjuran Pemerintah untuk melaksanakan ibadah di rumah masing-masing. Lantas seperti apa persiapan kita?

Kondisi yang kita alami saat ini tentu adalah semuanya adalah takdir Allah. Jangan sampai Ramadhan kali ini kita menjadi ciut, jangan sampai ibadah kita menjadi berkurang, jangan sampai kebaikan yang kita raih sedikit, dan lain sebagainya. Aku sebagai hamba yang excited menyambut Ramadhan, yang sangat bahagia dengan Ramadhan, selalu bersemangat dengan ibadah-ibadah di bulan ini tentunya. Aku juga lahir tepat di bulan Ramadhan, betapa bahagianya menjalani bulan ini. Mungkin ada beberapa kegiatan yang aku jalani bukan lagi di masjid, seperti tarawih, ta'lim, dan lain sebagainya. Namun, aku dan adikku sudah menyusun plan dari awal jika dipertemukan dengan Ramadhan.

Seperti biasa, Ramadhan di tanah rantau, it's not a problem, padahal dalam hati sedih hehe. Malam hari aku akan berbagi tugas dengan adikku untuk persiapan sahur hari pertama. Excited! InsyaAllah akan melaksanakan sahur, selain untuk menyimpan tenaga dan tetap kuat, ini juga sunnah loh, jadi usahakan tetap sahur ya. Jangan lupa konsumsi susu, oats, dan buah juga (maklum udah membiasakan diri makan sehat hehe). Jangan lupa sholat Rowatib sebelum sholat subuh (2 rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan isinya, MasyaAllah, kalian bisa cek lagi haditsnya). Sholat subuh juga dong lebih MasyaAllah ya kan, lanjutkan dengan dzikir, trus ingat tadarus! Kalian bisa membuat plan, mau berapa kali Khatam Al-Qur'an bulan ini, ini salah satu hal yang buat aku semangat mengejar pahalanya, misal 2 kali, atau 3 kali bahkan lebih, minimal sekali khatam ya, semoga Allah memudahkan kita khatam Al-Qur'an. Dan usahakan juga jangan tidur subuh atau pagi, emm ini berat sih honestly. Aku biasanya ketiduran setengah jam gitu, kurang berlatih sih tapi aku akan berusaha lagi. Oiya pagi juga setelah mata hari terbit, yuk sholat Dhuha 4 rakaat, sebelum ngantor tepatnya ya.

Aku bekerja seperti biasanya, mungkin kali ini kebijakan jam operasional kantor akan dipercepat, artinya pulang lebih cepat dari biasanya. Atau mungkin masih ada himbauan untuk WFH alias work from heart eits work from home deng hehe. Maklum ya, ini bukan hal yang harus disenangi, kita melaksanakan ini semua karena ya actually kita dalam masa pandemik. Tetap semangat bekerja di situasi dan kondisi apapun, semoga Allah memudahkan pekerjaan kita. Di kantor, what should we do? Kita bisa memulai dengan mengurangi musik, dan mulai menyetel Murrotal, sekalian dihafalkan, InsyaAllah we can! Selain sholat wajib, kita usahakan untuk sholat Rowatib juga ya. Lanjutkan dengan tadarus, di meja kerja juga bisa, teman-teman akan paham kalau kita tadarus di meja kerja. Ingat juga, suaranya harus ada kalau tadarus, jangan dalam hati hmm. Kita beribadah gak perlu malu dan jangan juga sombong, perbaiki niat kita. Kalau lagi lowong, jangan galau atau mikirin hal-hal yang menyakitkan hati, maklum ya jomblo *eh. Mending dzikir aja, atau selipkan dengar Murrotal sambil selesaikan hafalan. Bukan ini target hafalannya apa ya? Kalau aku InsyaAllah targetnya juz 30, ayo saling mendoakan.

Karena aku pulang cepat, jadinya masih ada waktu untuk mempersiapkan buka puasa. Awas jangan ngiler dan jangan kebablasan malah icip-icip kan bahaya hahahaha. Belum kepikiran sih mau siapkan apa, kayaknya random aja makanannya, tergantung stok yang ada di kulkas, yang jelas harus ada susu dan kurma (sunnahnya dimakan dalam jumlah ganjil ya). Sembari menunggu waktu berbuka puasa, lanjutkan tadarus kita, kan katanya ada target, dibarengi dengan bacaan yang benar tentunya, semoga Allah memudahkan bacaan kita semua. Buka puasa jangan langsung makan berat hehe, cemilan aja dulu. Lanjutkan dengan sholat maghrib dan tadarus lagi. Di sela-sela itu, aku dan adikku akan gantian tadarus untuk saling mengoreksi bacaan masing-masing, seru InsyaAllah. Sambil menunggu waktu Sholat Isya, langsung santap makan malam aja, ini nih namanya makan berat. Setelah makan malam, lanjut sholat Isya. Kalau berdua sama adik, automatically berjamaah ya. Wah di sini nih aku ditantang buat jadi imam, doakan ya semoga aku bisa, belajar! Setelah sholat Isya, aku dan adikku akan melanjutkan hafalan masing-masing, ingat jangan menyerah! Semoga Allah memudahkan hafalan yang kita impikan. Lanjut dengan sholat tarawih dan witir, sedih ya tarawih dan witir di rumah. Hmm:') Dan setelah itu kami akan menutup dengan tadarus bergantian lagi, seru ya.

Nah, part paling menyenangkan setelah ibadah adalah menyiapkan makanan untuk santap sahur. Aku dan adikku akan berbagi tugas lagi. Makanannya random juga, yuph bisa dengan ayam, telur atau ikan dan juga sayur plus sambal. Usahakan tidur di awal waktu juga, misal maksimal jam 10 malam harus sudah bobo. Setel juga alarmnya ya. Oiya, bukan Ramadhan ini, aku akan jarang megang HP, selain chat sepi, ya aku ga mau addicted sama media sosial.

Mungkin akan ada beberapa perubahan tiap harinya, based on situasi dan kondisi tapi general kegiatannyanya seperti yang aku jelaskan di atas. Ingat sedekah, infaq harus tetap jalan. Hindari riya, dan pergunakan media sosial untuk dakwah, bukan galau. Please Fera, jangan galau! Aku berharap Ramadhan kali ini kita bisa meraih pahala yang sebesar-besarnya, even cuma di rumah aja, ingat raih pahala setiap hari! Tahun ini gak ada Itikaf di 10 malam terkahir Ramadhan. Tapi ayo meraih kemuliaan di malam terakhir Ramadhan. Jangan lupa pula apologize and forgiveness! Kita semua bisa berusaha dan bisa beribadah, jangan sia-siakan Ramadhan ini. Semangat untuk kita semua!!

Jazakillah Khayrđź–¤

Kamis, April 09, 2020

Happy Wedding Anniversary, Kakakku!

Bismillah.

Hari ini tanggal 9 April tepat setahun kakakku nikah. It was amazing moment, unforgettable, sakral dan pastinya hectic. Aku mau share bagaimana awal kenalan Ipar dan Kakakku, yang sepengetahuanku saja ya. Kalau ada yang kurang mungkin ada versi lain, ini yang pernah ku dengar dari Kakakku langsung, dari Mamaku, adik-adikku atau bahkan yang aku alami sendiri. Mungkin kisah singkatnya seperti berikut ini.

Aku lupa tahun berapa, sempat ada isu kalau teman Mamaku akan mengenalkan anaknya kepada kakakku. Kami sempat melihat profil pria ini di Instagram, hmm sepertinya bukan tipe yang diinginkan kakakku. Aku pun saat itu hanya bisa menyimpulkan dari foto saja. Ternyata aku tau kalau pria itu mantan pacarnya adalah teman seangkatanku waktu SMA, yaudahlah ya yang penting sudah putus juga. Beberapa waktu tidak terdengar lagi tentang niatan ingin dikenalkan tersebut. Kakakku masih fokus menyelesaikan kuliahnya di Kedokteran, dia sangat fokus dan tak mau diganggu dengan hal-hal lain.

Saat aku pindah ke Kendari tahun 2017 lalu, muncul lagi isu akan dipertemukan segera. Kakakku mulai panik, karena semua yang mengatur adalah Mamaku dan Mama pria yang akan dikenalkan dengan kakakku. Kami pun diajak makan sekeluarga bersama keluarga pria tersebut. Cukup berani juga pria ini mengajak kami semua, bahkan kami pun dijemput di kosan saat itu. Setiba di rumah makan padang (yang high class gitu ya wkwk), kami berkenalan dengan keluarganya. Di situ hanya ada kakakku, aku, dan juga 2 orang adikku, bersama dengan keluarga pria ini. Terkesan canggung sih tapi ya itu hanya di awal saja. Si pria ini sedikit pendiam, yang banyak speak up malah kakak sepupunya, seorang polisi Busser77 yang lucu dan seru. Beliau menceritakan beberapa kasus yang beliau tangani, wah ternyata pernah setim sama kakakku saat kakakku tugas di Dokpol (maaf kalau salah ya hehe) tapi saat itu mungkin belum kenal.

Beberapa kali pertemuan diadakan, dan Alhamdulillah aku selalu ikut. Sedikit demi sedikit, si pria ini menunjukkan perhatian kepada keluarga kami. Bahkan ia juga peduli saat kakakku sakit, maklumlah kakakku saat itu lagi Co-Ass pasti lebih sibuk dari sebelumnya. Dan yang bagusnya saat masa PDKT ini, pria ini tidak pernah mengajak 'hanya berdua' dengan kakakku, selalu mengajak kami semua, hahaha ya gimana dong kalau kakak yang diajak selalu ada adik-adik yang ngekor.

Sepertinya kami semakin dekat, dan ada kabar dari rumah di Raha bahwa pria ini ingin 'maju'. Namun, saat itu Bapakku menunda sampai kakakku selesai sumpah Dokter. Pria ini cukup sabar menunggu. Kabarnya sih beberapa kali sudah menghadap ke orangtuaku, tapi entah benar atau tidak hehe. Dan yang terakhir, Bapakku ingin menunda sampai adikku wisuda tapi ini bukan lagi penghalang, malah semakin maju dan akhirnya Bapakku luluh dan di-ACC.

Awal tahun 2019, kakakku mulai dilamar, Alhamdulillah. Tanggal pernikahan sudah direncanakan, dan ada beberapa opsi. Keluarga terutama Mama dan Bapak mulai menyicil tugas dan keperluan, agar hari H tidak terlalu ribet. Mulai membeli berbagai jenis barang keperluan (untuk asset karena anak cewek masih banyak hehe), menyusun nama-nama yang akan diundang dan lain sebagainya.

Bulan Maret adalah bulan yang sangat menyebalkan karena banyak emosi yang terkuras untuk menyiapkan ini semua. Ada yang baper, ada yang marah, ada yang sedih, ada yang sabar juga (kayak aku), campur aduklah persiapannya. Untungnya ada pembagian tugas saat itu. Kakakku lagi Internship di luar kota, calon iparku juga di luar kota, hadeuh benar-benar the power of family sih ini.

Aku izin cuti untuk segera pulang ke Raha dan membantu persiapan. Bahkan aku sempat mengantarkan undangan dan membeli kebutuhan. Saat malam Barasanji (8 April), ada kejadian yang membuatku sedih dan terharu. Mungkin hanya aku yang merasakannya saat itu, iyap mengurusi Bapakku yang rewel. Aku sampai berbicara berdua dan membujuknya untuk mengikuti malam Barasanji. Maklum saja saat itu mungkin perasaan Bapak sedang campur aduk karena anaknya akan dipinang, mungkin belum terima atau sedang sedih karena harus melepaskan anak gadisnya untuk seorang laki-laki. Tapi itu tidak berlangsung lama, akhirnya Bapak bisa ikut Barasanji hingga selesai. Setelah itu kami mempersiapkan pakaian untuk keesokan harinya.

Pagi tanggal 9 April 2019, kami bersiap-siap untuk menyaksikan akad nikah. Dan saat itu aku diamanahkan sebagai 'bendahara sementara' untuk meng-handle keperluan tak terduga hehe. Mama dan Bapak dengan berpakaian adat sudah duduk sebagai orang tua mempelai, akad berjalan lancar Alhamdulillah. Sudah sah! Ada drama karena kursi tamu kurang, sudah call sana-sini dan Alhamdulillah ada kursi yang bisa disewakan. Akad pagi berjalan dengan sakral dan penuh haru. Malamnya dilanjutkan dengan resepsi dan upacara pedang pora di Alun-alun Kota Raha. Alhamdulillah dengan bantuan sewa dekorasi, sewa peralatan dan lain-lain, acara berlangsung almost perfect. Keluarga datang dari berbagai penjuru hehe, jadi bisa bertemu di pernikahan kakakku, seru Alhamdulillah. Pulangnya? Aduh capek tapi bersyukur karena semua usaha terbayar dan memuaskan. Tapi kami harus bersiap untuk acara kedua di rumah iparku esok harinya.

Akad Nikah di rumah Pace
Resepsi di Alun-Alun Kota Raha
Pesta Kedua di Rumah Iparku

Dan sekarang sudah setahun Kakakku dan Iparku menikah. Untuk Iparku, Kak Alin. Terima kasih sudah menjadi laki-laki gentle yang dengan berbagai usaha tidak pernah mundur dan penuh keseriusan untuk mendapatkan kakakku, Chily. Terima kasih sudah menyayangi dan mencintai kakakku dengan sepenuh hati. Terima kasih karena menyayangi dan mengasihi kami, adik-adik dari istrimu. Terima kasih selalu menyayangi kedua orang tua kami. Semoga kalian selalu bahagia dan diberkahi pernikahan yang sakinah mawaddah warohmah. Teruslah berusaha membangun keluarga yang baik hingga memiliki anak sampai cucu dan cicit bahkan hingga ke jannah-Nya. Mungkin aku jarang berkomunikasi dengan kalian tapi aku pun selalu berdoa untuk kebahagiaan kalian, duh terharu juga ya karena sudah setahun. Happy 1st Wedding Anniversary buat kalian, Chily & Kak Alin.

With love, Ferađź’™
© WAFER | Blogger Template by Enny Law