Jumat, Mei 31, 2019

Banyaknya Nikmat Allah SWT #SharingIlmu


Ta'lim Ba'da Subuh
Ust. Saiful Yusuf, Lc.  MA
πŸ“ Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq

Banyaknya Nikmat Allah SWT


Ketahuilah bahwasannya nikmat dibagi 2 bagian:
1. Nikmat yang merupakan tujuan
2. Nikmat yang dicari untuk mendapatkan tujuan akhir

Nikmat yang merupakan tujuan
Dan itu terwujud dalam 4 perkara:
* Keberadaan yang tiada akhirnya
keberadaan yang tidak ada habisnya (tanpa ada kesudahan)
* Kebahagiaan yang tidak ada satupun kesedihan di dalamnya
* Pengetahuan yang tidak ada kebodohan di dalamnya (pengetahuan sempurna)
* Kekayaan atau kecukupan yang tidak ada lagi kekafiran setelahnya

Nikmat yang dicari untuk mendapatkan tujuan akhir
Tujuan akhir tersebut adalah kebahagiaan hidup di akhirat kelak. Wasilahnya yaitu:
* Keutamaan jiwa seperti iman dan akhlak yang mulia
* Keutamaan pada jasad atau badan kita


Macam-macam nikmat:
* Nikmat kekuatan, kesehatan, masa muda, berpikir, dan semua yang ada pada diri kita.
* Nikmat yang ada di sekeliling kita: harta, nikmat kedudukan/jabatan, keluarga.
* Nikmat anak yang sholeh yang mendoakan orang tuanya,
* Hidayah dan taufik dari Allah SWT.


Semoga kita semua dapat mempergunakan nikmat Allah dengan sebaik-baiknya πŸ™πŸ’™

Hal-Hal Yang Terdapat Di Bumi #SharingIlmu

26 Ramadhan
Ta'lim Ba'da Isya
Ust. Saiful Yusuf, Lc.  MA
πŸ“ Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq

Hal-Hal Yang Terdapat Di Bumi 


Semua keadaan di bumi ini terdiri atas 4 hal yaitu:
1. Hal-hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat (misal: ilmu, akhlak) 
2. Perkara yang merugikan di dunia dan di akhirat (misal: khamr) 
3. Perkara yang bermanfaat utk saat ini dan berbahaya untuk masa akan datang (misal: syahwat) 
4. Perkara yang dianggap baik (mudharat) di dunia namun ternyata tidak baik di akhirat. 


“Jangan mengikuti nafsu, karena hal itu akan membuatmu tersesat dari jalan Allah.” (QS. Saad [38]: 26). Jadi, nafsu harus dilawan dan dikalahkan.

Dengan demikian, perkara terbesar yang harus diupayakan oleh setiap Muslim adalah mengendalikan hawa nafsu. 

Kamis, Mei 30, 2019

Pembahasan Mengenai Syukur #SharingIlmu

25 Ramadhan
Ta'lim Ba'da Subuh
Ust. Saiful Yusuf, Lc., MA
πŸ“ Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq

Pembahasan Mengenai Syukur

QS. Ali Imran ayat 145: Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

Allah SWT menafikan azab-Nya kepada hamba yang bersyukur dan beriman kepada-Nya. Allah SWT berfirman: "Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nisa : 147).

Ada 2 hal yang bisa diterapkan yakni jika menemukan hal yang disenangi, maka dia BERSYUKUR dan jika menemukan atau mendapati hal yang tidak disenangi maka ia BERSABAR.
QS. Saba' ayat 13: “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur". Artinya tidak semua hamba Allah mensyukuri nikmat yang diberikan. Bahkan ada yang mencela dan mengeluh, padahal setiap nafas yang kita hembuskan juga merupakan nikmat yang harus disyukuri, lalu apa yang perlu dikesalkan?!

Dalam Surat Ibrahim [14] ayat 7 Allah berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Ketika iblis mengetahui hamba Allah yang bersyukur, maka Iblis menggoda anak adam untuk tidak bersyukur, seperti tertera dalam Surah Al-A'raf ayat 17: Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Rasulullah SAW setiap malam melakukan Qiyamul Lail sampai kakinya bengkak. Beliau sudah dijanjikan Surga namun tetap melakukan Qiyamul Lail, maka jangan pernah mengeluh jika melakukan Qiyamul Lail dengan durasi panjang misal 2 atau 3 jam.

Kesyukuran itu bisa melalui hati (menginginkan kebaikan untuk seluruh makhluk);  dengan lisan (mengucapkan kata2 kesyukuran dengan mengucapkan Alhamdulillah); dengan anggota tubuh (menggunakan pemberian dari Allah utk ketaaatan) dan jangan sampai digunakan berbuat maksiat.

Tingkat sabar yang lebih tinggi adalah bersyukur ketika mendapatkan musibah. Saling menanyakan kabar dan mengatakan Alhamdulillah juga bentuk kesyukuran.

Tidak sempurna kesyukuran kita tanpa mengetahui apa-apa yang dicintai Allah SWT. Kekufuran atas nikmat terjadi jika mempergunakan nikmat Allah pada tempat yang salah.
Menggunakan perkara yang Allah cintai melalui 2 hal:
1. Dalil-dalil
Dibangun atas pengetahuan kita atas semua hukum-hukum syariat yang terkait dengan perbuatan kita.
2. Pandangan mata hati
Mengambil pelajaran dalam kehidupan yakni mampu menangkap hikmah dari setiap yang Allah kehendaki. Dan di bawah hikmah itu terdapat tujuan.

Semoga kita bisa menjadi manusia yang selalu bisa bersyukur atas nikmat sekecil apapun nikmat tersebut. Perbanyak Alhamdulillah dalam setiap syukur πŸ™πŸ’™

Bersegera Dalam Melakukan Kebaikan Menuju Surga Allah #SharingIlmu


25 Ramadhan
Ta'lim Ba'da Isya
Ust. Ilswar, S.Si, M.Si.
πŸ“ Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq

Pengantar
Ilmu adalah juga termasuk rizki. Diantara amalan pada malam  terakhir Ramadhan adalah mengkaji ilmu. Terutama perkara-perkara wajib yang perlu diketahui.

Bersegera Menuju Surga Allah SWT

Sesungguhnya jalan hidup kita adalah pilihan, Allah SWT memberikan kebebasan, keleluasaan untuk memilih hidup. Tapi yang perlu disadari bahwa, tiap pilihan pasti punya konsekuensi.
Dari Sahl bin Sa’ad ra, berkata: Jibril datang kepada Nabi saw, lalu berkata: “Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.” Kemudian dia berkata:” Wahai Muhammad! Kemulian seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam), dan keperkasaannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia.” (HR. ath-Thabarani).
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS an-Nahl [16]: 97).
Siapa yang kufur dia juga yang akan menanggungnya.
Hakekat umur ada dia yaitu kehidupan dan kematian. Kehidupan di dunia tidak diukur dari seberapa lama kita menetap di dunia namun seberapa jauh kita memanfaatkan moment di atas ketaatan kepada Allah SWT. Hakekat lain adalah kematian. Kisah Aslam, yang belum sempat beribadah, dia baru masuk Islam. Keislamannya belum cukup sehari namun ia syahid dan menjadi penghuni Surga-Nya. Ada azam dalam dirinya untuk bersegera mentaati Allah SWT, melalui jihad.
Kelak setelah dunia ini, tidak yang diharapkan selain amalan, pahala kebaikan, yang akan menentukan nasib kita. Amal yang banyak yang menyebabkan pahala yang banyak tercipta saat kita bersegera dan bersemangat dalam melakukan kebaikan.
Bagaimana maksud bersegera menuju Surga Allah SWT, ada 4 yaitu.
1. QS Ali Imran ayat 114
1. QS Ali Imran ayat 133 dan 2 ayat setelahnya
3. QS Al-Anbiyah ayat 90 
4. QS Al-Mu'minun ayat 57-61

1. QS Ali Imran ayat 114
"Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan, mereka itu termasuk orang-orang yang saleh".
Maknanya yaitu:
*Jujur
*Suka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari
*Selalu bersujud kepada Allah
*Beriman kepada Allah dan hari akhir
*Melakukan amal ma'ruf nahi munkar.
*Bersegera menuju kebaikan-kabaikan
Mereka itulah termasuk orang-orang yang sholeh. Diakui sebagai orang-orang sholeh oleh Allah SWT. Sebab utk mendapatkan kesholehan adalah bersegera menuju kebaikan-kebaikan.

2. QS Ali Imran ayat 133 dan 2 ayat setelahnya
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. 
Maknanya yaitu:
*Bersegera untuk beramal dengan amalan yang dapat mendatangkan ampunan dan surga Allah SWT.
*Mereka yang mengamalkan perintah dan meninggalkan larangan mendapatkan predikat sebagai muttaqin (orang-orang yang bertakwa) : suka menafkahkan hartanya di kala lapang dan sempit, yang mampu menahan amarah, yang mampu memaafkan orang lain, dan orang-orang yang jika mendzolimi dirinya mendorong dirinya untuk bertaubat kepada Allah SWT dan bertekad untuk tidak mengulangi. 

3. QS Al-Anbiyah ayat 90 (ta'lim lanjutan)
4. QS Al-Mu'minun ayat 57-61 (ta'lim lanjutan) sifat-sifat yang harus kita miliki.
(To be continued di Ta'lim berikutnya) πŸ™πŸ’™

Rabu, Mei 29, 2019

Amalan Yang Dicintai Allah SWT #SharingIlmu

24 Ramadhan 1440H
Ta'lim Ba'da Subuh
πŸ“Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq

Ust. Abdul Wahid M

Amalan-Amalan Yang Dicintai Allah

Abdullah bin Mas'ud bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Amalan apakah yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku (Abdullah bin Mas’ud) mengatakan, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau  menjawab, “Berbakti kepada dua orang tua.” Aku bertanya lagi, ‘Lalu apa lagi?’ Beliau  "Jihad di jalan Allah"

1. Sholat di awal waktu
Amalan pertama yang dihisab adalah sholat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45)
Jika sholatnya bagus, maka amalan lain akan ikut bagus.





2. Birul walidain (berbakti pada orang tua)
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Lukman: 15).

“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”



Kepada siapa kita harus berbakti:
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari dan Muslim).




3. Al-jihad Fiisabilillah
Salah satu bentuk jihad adalah mendakwahkan Al-Qur'an dan Sunnah. Orang-orang yang terbaik adalah orang yang mengajarkan Al-Qur'an. 


Semoga kita semua bisa menerapkan amalan-amalan yang dicintai oleh Allah SWTπŸ™πŸ’™

Selasa, Mei 28, 2019

Kenali Makna Lailatul Qadar #SharingIlmu


23 Ramadhan
Ta'lim Ba'da Isya
πŸ“Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq

Ust. Ilswar Alsi,  S.Si.,  M.Si

Tadabbur Surah Al-Qadr (97)
Ayat 1: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatul Qadar.
* Seluruh Al-Qur'an diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia pada malam Lailatul qadar, lalu diturunkan secara berangsur-angsur. Surah pertama yang diturunkan adalah Al-Alaq ayat 1-5.
* Malam kemuliaan disebut malam Lailatul qadar: malam itu  ditetapkan takdir untuk satu tahun ke depan; malam itu yang mengandung kemuliaan/keagungan, salah satunya diturunkan Al-Qur'an
* Sebab mendapatkan rahmat Allah SWT adalah dengan mendengarkan Al-Qur'an. Bukan perkataan biasa tapi Kalamullah (perkataan Allah SWT).
* Diantara amal yang utama di malam Lailatul qadar adalah banyak berinteraksi dengan Al-Qur'an (membaca, menghafal)

Ayat 2: Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?
* Adanya malam kemuliaan pada bulan Ramadhan

Ayat 3: Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan.
* Pahala amal pada malam itu lebih banyak dan lebih utama dari 1000 bulan atau 83 tahun + 4 bulan tanpa Lailatul qadar. Amalan seperti perbanyak sholat. Motivasi diri dalam sholat (jika sholat yang dilakukan dengan durasi lama), karena di dalamnya terdapat sabar yang akan menghapuskan dosa-dosa sebelumnya. Banyak berdoa kepada Allah SWT: malam mustajab, waktu mustajab, doa mustajab.  Diantara 3 doa yang tidak tertolak: doa orang tua, doa musafir dan doa orang terzolimi.
* Banyak berdoa untuk kebaikan Ummat.

Ayat 4: Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
* Semua malaikat turun ke Bumi pada malam itu secara silih berganti yang dipimpin oleh malaikat Jibril. Jumlah mereka seperti kerikil-kerikil kecil yang ada di bumi.
* Malaikat turun untuk mengatur semua urusan termasuk takdir, rejeki, ajal.
* Malaikat adalah makhluk Allah yang makhsum, melakukan perbuatan atas izin Allah dan selalu melakukan ketaatan kepada Allah.
* Para malaikat sangat ingin berjumpa dan rindu dengan hamba-hamba Allah SWT pada malam kemuliaan tersebut.
* Malaikat ingin beribadah ke bumi, di mana ibadah tersebut tidak terdapat di langit tapi hanya terdapat di bumi.

Ayat 5: Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
* Malam itu penuh dengan salam
* Malaikat menyampaikan salam kepada hamba-hamba Allah yang menghidupkan Qiyamul Lail pada bulan tersebut.
* Penuh dengan kesejahteraan, penuh rahmat, keberkahan.
* Malam itu sangat terbatas, terjadi hingga terbit fajar kedua. Sangat rugi melewatkan malam tersebut.

 

Pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, banyaklah memanjatkan doa. Aisyah RA pernah bertanya pada Rasulullah SAW, "Jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?”. Jawab Rasulullah SAW: “Berdoalah... Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku)" (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
 
Semoga kita semua mendapatkan kemuliaan di malam Lailatul Qadar, Aamiin allahumma aamiin πŸ™πŸ’™

Minggu, Mei 05, 2019

Pahala Hunter Bagi Pendosa, Why Not?!


Bismillah. Yay, Ramadhan is comiiiiing. Bulan di mana aku dilahirkan, bulan penuh berkah, bulan teristimewa dan bulan dengan keunggulan yang tak terhingga. Well, sambil menunggu sidang isbat penentuan 1 Ramadhan, aku mau share ke teman-teman tentang what I've planned activities for Ramadhan this year. Kalau tahun kemarin yang ku share adalah donts and dos, kali ini ingin share kegiatan yang semoga bermanfaat (a must) buat aku pribadi. Akan ku susun dari awal bangun sahur hingga ku terlelap kembali dan juga rencana lain yang bisa jadi tambahan πŸ˜‰.


Pertama, adalah sahur. Yass, pastikan tubuh kita bisa diberi kesehatan dan kekuatan selama menjalankan puasa yaitu dengan sahur. Niatnya dari sebelum tidur malam ya, dan cukup dalam hati saja. Kalau untuk jenis makanan, I guarantee pasti akan random, tergantung apa yang ada di dapur, terlebih lagi kami anak rantau yang segala sesuatu harus mandiri, right?!

Setelah sahur, tentunya kita berusaha untuk tidak langsung tidur. Menunggu adzan subuh sembari tadarus Al-Qur'an, usahakan harus melek ya. Ini tantangan juga kalau subuh sih, everyone yang habis sahur biasanya tepar entah karena kekenyangan atau berharap tidurnya normal. Tapi ada juga yang dari sahur hingga pagi sama sekali tidak tidur dan ini disunnahkan. Kalau aku pribadi, biasanya beres tadarus lanjut tidur walaupun sejam. Memang sih, badan seperti kurang segar, tapi lagi-lagi ini tergantung habit kita. Dengan kekuatan alarm, ku bangun dan bersiap ke kantor. Before that, aku biasanya menyempatkan sholat Dhuha (4 rakaat dua kali salam), banyak manfaat sholat Dhuha pastinya, salah satunya InsyaAllah doa kita hari tersebut akan dikabulkan. Dari pagi aku berusaha untuk menjaga Wudhu, this is hard, tapi kalau sisters-ku bisa kenapa aku enggak?!

And then, di kantor ku berusaha untuk menjaga perilaku yang semoga tidak pecicilan seperti biasanya (ya gak pecicilan juga) tapi lebih ke yang diam-diam saja. Tadarus di kantor juga harus, karena kita punya target kan?! Berbicara tentang target tadarus, di bulan Ramadhan benar-benar ku manfaatkan untuk mencari pahala. Aku pun sadar diriku jauh dari kata 'baik' bahkan kali ini ku anggap diriku 'hina', the reason why just me and Allah yang tahu. Tapi sebagai pendosa gak ada salahnya kan menjadi 'pahala hunter' di Ramadhan kali ini? Bahagia banget rasanya dipertemukan dengan Ramadhan tahun ini. Well, untuk target tadarus biasanya punya target 2 hingga 3 kali khatam, untuk tips dan triknya bisa learning by doing. Sebisanya kita membagi bacaan. Tapi yang beda adalah tahun ini aku berusaha membaca terjemahannya juga, InsyaAllah. Selain tadarus, aku berusaha menghindari ghibah atau gosip yang tidak jelas. Kita tahu kan kalau pahala bisa berkali-kali lipat, pun dosa juga seperti itu. Makanya hal-hal dosa kayak begitu ya diusahakan jangan dilakukan. Juga saat di kantor, aku berusaha untuk mengurangi dengar musik, why? Alasannya di bulan ini I have planned untuk murojaah hafalan, jadi sedikit banyak musik ini akan menggangu proses hafalanku. Selain itu akan aku usahakan untuk melaksanakan sholat sunnah yang melengkapi sholat wajib dan totalnya 12 rakaat: 2 rakaat sebelum subuh; 4 rakaat (2 kali salam) sebelum Zuhur dan 2 rakaat setelah Zuhur; 2 rakaat setelah Maghrib; dan 2 rakaat setelah Isya. Selain itu perbanyak dzikir, ya semua juga tahu ini penting, why? Karena terkadang ada hal negatif yang terlintas di otakku, dzikir bisa mengurangi atau menghilangkan hal tersebut. Dan juga dalam pergaulan include yang offline atau online, akan aku batasi, why? Sebelum bulan Ramadhan banyak chat yang tidak etis yang biasa aku lakukan (hmm dasar pendosa~~). Kalau jam operasional kantor sih kayaknya dari jam 07.30 hingga 16.00, ini bisa aku manfaatkan untuk ibadah lain.

Nah, semisal nih ya aku bisa pulang di sekitaran pukul 16.00, akan aku usahakan untuk melengkapi tadarusku atau menyiapkan hidangan berbuka puasa. Oiya, di puasa ke-2 hingga ke-18 adik-adikku mengikuti program seperti pesantren, jadi kemungkinan saya akan mandiri yang segala sesuatu urus sendiri, sudah biasa sih. InsyaAllah akan aku usahakan bisa memanfaatkan waktu sebelum berbuka puasa. Rencananya untuk tarawih, cukup dilaksanakan di dekat komplek. Biasanya saat berbuka puasa aku gak langsung makan yang berat (nasi dan kawan-kawan) tapi cukup kue dan teh atau susu, kali ini kayaknya energen deh hihi. Makan beratnya nanti selesai tarawih, nah di situlah aku bisa kenyang. Selesai makan, biasanya aku lanjut tadarus, pokoknya diusahakan bisa betah dan menghayati, juga diusahakan bacaannya baik tapi memang sedikit cepat, yaa begitulah hehe. Untuk menjaga tidur yang baik, aku usahakan tidur sebelum jam 11 malam. Tapi sebelum tidur, wajib mengecek makanan untuk sahur, jangan sampai kelupaan lah ya. Juga jangan lupa menyetel alarm untuk sahur, dengan high volume dan high vibration biar auto bangun tuh kan.





Di bulan Ramadhan ini, kegiatan tarbiyah di halaqoh-ku juga tidak putus. Biasanya hari ahad namun kali ini bukan sore hari tapi sepertinya siang atau pagi, jadwal bisa berubah tapi diusahakan tidak sampai maghrib. Terkadang kami melakukan buka puasa bersama, ini tergantung kondisi dan kesempatan. Semoga masih sama seperti tahun lalu, masih terjalin ukhuwah yang baik. And then kalau halangan, apa yang musti dilakukan? Banyak hal yang bisa kita lakukan, misalnya menyiapkan makan sahur dan berbuka puasa, dzikir atau murojaah hafalan. Sisanya nanti aku tanya ke Murobbi (guru) atau bertanya ke sisters-ku. Dan juga kita jangan sampai melewatkan kesempatan berbagi misal berupa infaq atau sedekah. Ini baik buat kita, terlebih lagi menyisihkan rezeki untuk hal-hal yang bisa menjadi pahala jariyyah (pahala yang sampai kita meninggal pun masih mengalir ke kita), semoga bisa diusahakan ya tinggal pilih alokasikan ke mana.

Kalau agenda bukber dengan teman? Ini sih jarang ya. Kalau tahun lalu, biasanya buka bersama rekan di kantor dan buka puasa bersama teman halaqoh. Buka puasa yang aneh-aneh (dalam artian bisa melewatkan ibadah-ibadah penting), biasanya aku skip sih, cari yang ada manfaatnya saja
.

Dan guys, aku juga punya plan berbeda, terkhusus di 10 hari terakhir Ramadhan. Biasanya aku dan teman-teman atau sisters melakukan Itikaf di masjid dekat kampus. Ini adalah momen yang sangat aku tunggu-tunggu. Ada hal yang sangat menyentuh hati, terkadang aku bisa menangis, terkadang aku bisa sangat bahagia bisa melakukan kegiatan ini. You know why? Kedekatan kita dan Allah serasa lebih intens, MasyaAllah. Walaupun kadang sangat mengantuk, tapi semua bisa lebih indah kalau dinikmati dengan ibadah.




Itulah plan selama Ramadhan this year, semoga bisa terealisasikan aamiin. Juga kalau misalnya akan berubah plan-nya, semoga lebih ke arah yang baik, right?! Aku pribadi juga tidak menuntut teman-teman harus bisa menjalani, ini adalah plan versi aku. Even aku adalah pendosa, aku juga mau mengejar pahala yang banyak di Ramadhan ini. Semoga kita semua bisa dilancarkan ibadahnya, dijauhkan dari godaan kecil hingga besar, dijauhkan dari riya, diberi kemudahan dalam bekerja dan menuntut ilmu, dan juga semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT.

Happy fasting, pahala hunters! Syukron jazakumullah khoirπŸ’™

Sabtu, Mei 04, 2019

Bersahabat dengan Cowok?

Hello.... Hari ini cerah banget, aku nggak tau mau ngapain di weekend yang semoga saja indah. Before that, I want to introduce myself. My name is Tiara, sekarang aku sedang bekerja di salah satu perusahaan swasta, hmm almost 3 years. Aku adalah seorang penyendiri yang juga berusaha keras terlepas dari sisi introvert. But i think I can't, skip saja ya masalah introvert or not~.


Baru kali ini aku ingin share tentang pertemanan sehat, bukan kayak film Friend with benefits ya, oh no amit-amit ya Allah. Ini tentang pertemanan dengan seorang lelaki yang notabene dia sudah seperti sahabat: sometimes bisa dijadikan teman curhat (yang masih batas wajar ya, you know lah cewek ada batasan kalau ngomong ke laki-laki, ya kan?!); sometimes we spent our time for short holiday misal sehari ke tempat wisata mana buat sekedar ngobrol masalah kehidupan, tapi ga berdua, berbanyak; sometimes dia juga cerita tentang kisah cintanya yang ga jelas banget; dan banyak lagi yang saling kami share.

Oiya sampai lupa kenalkan namanya, he's Andika, biasa ku panggil Andi. Andi adalah sosok yang periang, kocak dan sometimes menyebalkan. Berawal dari rekan kerja yang saling tak tegur sapa, mungkin karena malu-malu atau memang dulu dia masih baru. Lalu, kami saling menyapa karena masih satu lingkup kegiatan kerja. Ada sebuah chat dari Andi, seru sih, dan akhirnya meminta nomor handphone. Wah, bahaya nih, bisa jadi modus gitu ya kan?! Ku beri lah dan berlanjut di chat Whatsapp, seru banget anaknya. Ku pikir dia gak punya pacar (aku ga berharap juga), eh ternyata dia punya dong. Chat kami gak berhenti karena dia punya pacar, kami tetap berteman seperti biasa. Gak jarang Andi bercerita tentang kisah cintanya, ya sebisanya aku jadi pendengar dan pemberi solusi atau masukan untuk hubungannya. Hingga berganti pasangan pun Andi masih curhat. Wah seru~.

Tidak beda jauh curhatan kami, aku pun kadang berbagi cerita ke Andi. Biasa kami makan bersama hanya untuk bercerita, saling menghibur dan saling bercanda. Kisahku yang seperti apa, dia pun ikut tahu. Sepertinya saya cocok ngobrol bersamanya. Namun, tidak semua pertemanan bisa sehat, pernah sekali aku membuatnya tersinggung dengan omonganku. Dia terlihat kecewa dan marah, bahkan tidak menegurku untuk beberapa waktu. Karena sudah sangat cuek, dan maafku tidak diindahkan, akhirnya aku menyerah dan berharap dia bisa mau berbicara kepadaku lagi. Tidak lama kemudian, Andi meminta maaf karena tidak menegurku beberapa hari, dan kami saling introspeksi diri. Saling bersepakat untuk saling membully dalam hal baik (memangnya ada?), ya setidaknya tidak melukai perasaan satu sama lain.

Rekan kami di kantor tidak mengetahui kedekatan kami sebagai sahabat, mereka melihat kami sebagai teman biasa.  Mereka tidak tahu kalau kami saling berbagi cerita atau sekedar makan bersama, hingga saling berbagi ilmu karena saat ini sama-sama sedang mencari ilmu agama. Hal ini akan kami pertahankan hingga tidak ada yang curiga. Yang perlu diketahui bahwa Tiara dan Andi bukanlah jenis persahabatan yang membawa atau menjurus pada hal yang menyangkut perasaan. Kami saling mendukung, saling bercanda, saling mengejek, dan lain sebagainya. Entah sampai di mana persahabatan kami berujung, semoga sampai nanti akan tetap baik. Aku sudah ultimatum ke Andi bahwa hingga diriku sudah berkeluarga, atau dia yang berkeluarga, hubungan persahabatan ini akan tetap terjalin. Baru kali ini merasa nyaman dengan pertemanan dengan laki-laki, even masih sama-sama childish. Oke!


We have friendship!

I think sampai sini ya ceritaku, kalau sempat kita akan bercerita lagi tentang hari ini atau merencanakan hari esok yang lebih baik. Semoga ada pembelajaran dari cerita ini, see you guys. I love you all πŸ’™
© WAFER | Blogger Template by Enny Law